Ley Line / I used to regret for what i have lost

(Artwork by Faisal Sidiq)

Ini adalah lagu kedua yang saya sukai, lyric nya bagus apalagi irama nya sedih sedih tapi bikin bangkit gitu apalagi di iringi synth nya minami. Lagu ini menjelaskan seseorang yang menyesali orang yang di cintai nya telah pergi, entah itu salah satu keluarganya atau bisa juga sang kekasih. Oke mari simak saja, saya akan menceritakannya.

Judul : Ley-line

Album :All That We Have Now

Rilis : 08 Agustus 2012

Hari ini hujan tidak ada hentinya. Semua tercurah padaku, bahkan membasahi bahuku. Aku berjalan sendirian tanpa menggunakan sebuah payung, semua ini bagaikan tetes air mata yang jatuh dari langit yang tinggi, semua emosikupun terhapuskan. Ku menatap langit dengan mata yang sedih dan selalu berharap, tapi aku tau itu semua tidak berguna sama sekali. Ku bertanya kepada diri sendiri, mengapa aku sendiri disini ? Aku mencoba untuk mencari jejakmu tetapi tidak kutemukan. Seraya air mataku jatuh, hujan lebatpun berubah menjadi gerimis.

Ku bernyanyi dengan pakaianku yang basah, ini adalah sebuah lagu yang aku tulis untukmu yang sudah pergi. Ku hanya terus berjalan dan berjalan lagi, ku angkat kepalaku yang tinggi dan berpikir, Apakah sebuah garis kecil yang ada dihadapanku bisa menjadi sebagai jalan untuk sebuah kekuatan ? Atau mungkin menjadi jalan kematian yang aku coba untuk tetap bisa berjalan ? ku tau tidak ada jalan lain selain tetap menggerakan kakiku. Genangan air disana mencoba menyadarkanku dan memperlihatkan diriku yang sebenarnya. Pandangan mataku begitu jelas, sekarang aku bisa melihat semua jalan, dan aku percaya aku bisa melihat mu yang jauh disana. Jejak kaki yang tertinggal di permukaan bumi ini adalah suatu bukti bahwa aku masih hidup dan bisa bangkit. Pelangi yang menggantung di atas langit biru seperti sebuah busur, menghubungkan jarak antara kau dan aku. Hujanpun menghilang dan matahari telah terbit. Ku mencoba mengangkat tanganku dan mataharipun mulai tersenyum.

Sepatuku yang basah telah kering, ku coba regangkan badan dan menghirup udara segar yang mengisi paru - paruku. Ku berjalan kembali dan berpikir aku tau bahwa akulah satu - satunya yang bisa menyelamatkan diriku sendiri, dan aku adalah salah satu yang harus melangkah dan menghancurkan semua dinding yang menghalangi di depanku yang berdiri tinggi mencoba melawanku dengan berbagai tantangan. Ku Mulai menyanyikan kembali sebuah lagu di bawah sinar matahari, lagu yang aku tulis setelah kau pergi. Sekarang sebuah garis kecil yang aku pikir adalah jalan kekuatan itu, ternyata tidak bisa menjadi jalan kematianku, jalan yang sangat layu. Aku akan terus langkahkan kakiku, ku menyesal pada diri sendiri untuk apa yang telah aku hilangkan. Tapi aku sadar sekarang itu semua tidak berarti sama sekali. Jadi, aku akan terus lanjutkan hidupku dan menyanyi dengan menatap ke atas langit. 

Ditulis Oleh : Bang Dam